PORTALSUMBA.COM-Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945 atau 78 tahun lalu, menjadi tonggak bersejarah yang mengingatkan keberhasilan perjuangan bangsa Indonesia untuk terbebas dari belenggu penjajahan.
Seiring berjalannya waktu, perjuangan Bangsa Indonesia saat ini bukan lagi melawan penjajah, tetapi berupaya merdeka dari kemiskinan dan ketimpangan sosial.
Menyitir hal tersebut Ejhi Serlenso pemuda asal Kecamatan Elar Kabupaten Manggarai Timur menyoroti soal pembangunan di wilayah Kabupaten Manggarai Timur, khususnya di wilayah Kecamatan Elar.
“Sebagai tokoh muda saya mengaku kesal dengan Pemda Manggarai Timur. Memasuki usia ke 78 tahun Indonesia merdeka, kami orang Elar masih saja terpuruk dalam penderitaan dari faktor pembangunan. Jalan di Elar pak, masih hancur, listrik belum masuk hingga wilayah pelosok dan di wilayah kota kecamatan, serta hampir sebagian wilayah di Kecamatan Elar masih mengonsumsi air kali. Kami musti pikul jerigen ke kali pak untuk timbah air,” kata Serlenso, via whatsapp kepada wartawan portalsumba.com, jumaad 18 Agustus 2023
Tak hanya itu Ejhi pun menyampaikan bahwa kualitas proyek pengerjaan fisik yang masuk di wilayah Elar jauh dari kualitas yang sesungguhnya. Membenari hal itu dirinya mengaku bahwa jalan di wilayah kecamatan Elar tidak sampe satu tahun selesai pengerjaannya kok hancur kembali.
“Jika ada pengerjaan fisik yakni jalan ke wilayah Elar kualitasnya sangat buruk, belum sampi satu tahun jalannya sudah kembali hancur,” ungkap Serlenso
Mengaku kesal dengan Pemda Manggarai Timur, pemuda ini pun berkehendak kalau Manggarai Timur harus ada perubahan dengan mengganti pemimpin dan lebih dari itu Ejhi menyampaikan mosi ketidak percayaan terhadap Bupati Manggarai Timur
“Mewakili anak muda Elar saya menyampaikan kami butuh Pemimpin baru di Matim Ini. Pemimpin yang mampu membangun daerah bukan hanya mengharapkan PAD atau Dana pinjaman bank saja melainkan mampu melobi dana lain selain dana yang disebutkan.
Sebagai Pemuda Elar juga mosi percaya terhadap Ande Agas sudah pudar. Kami ingin Matim dipimpin orang baru,” tutup Serlenso