Portalsumba.com, Lampung-Selatan Erupsi anak gunung Krakatau yang berada di Selat Sunda antara Pulau Jawa dan Sumatera teramati tepatnya terjadi pada pukul 00 : 22 WIB, dengan kondisi awal abu letusan tidak teramati hingga teramati pukul 15.37 WIB.
Terpantau gunung anak krakatau Hargo pancuran, kamis (08/06/2023), kondisi kolom letusan teramati kurang lebih mencapai 500-1000 meter di atas puncak atau kurang lebih dominan 25 m di atas permukaan laut.
Teramati sinar api tinggi 50-100 meter, abu mengarah ke arah timur. Dijelaskan, kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal.
Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 milimeter dan durasi 89:335 detik. Sebelumnya tinggi kolom letusan 1000-5000 meter terlihat pantauan CCTV.
Baca juga:Puasa Hari ke Enam Gunung Anak Krakatau Kembali Erupsi, sebanyak empat kali Letusan
Dari waktu ke waktu Andi suardii saat dikonfirmasi media Portalsumba.com juga terus membagikan kondisi aktivitas erupsi gunung Anak Krakatau secara konsisten, beserta dengan gambaran erupsinya melalui monitor cctv.
Sebelumnya pada pukul 15.37 WIB, dijelaskaskan tinggi kolom letusan teramati masih kurang lebih 500 meter di atas puncak.
Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimal 9-15 milimeter dengan durasi 4:22 detik.
Himbauan untuk masyarakat pulau Jawa dan Lampung harap tenang dan tetap waspada tidak termakan isu HOAX.
Terakhir erupsi terpantau kamis, 08 Juni 2023, pukul 15:37 WIB dengan tinggi kolom abu teramati ± 500M di atas puncak (± 457 m di atas permukaan laut) dikutip dari magma.esdm.go.id
Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah tenggara. Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 53 mm dan durasi 38 detik.
Dengan adanya kondisi ini,
Himbauan Untuk masyarakat pesisir para nelayan atau pengunjung seperti wisatawan turis bahkan pendaki diminta tidak mendekati Gunung Anak Krakatau atau beraktivitas dalam radius 5 kilometer dari kawah aktif situasi Level III Status Siaga.
(Ardiyanto)