PORTALSUMBA.COM, Tak bisa dimungkiri, jagung manis ternyata merupakan salah satu makanan yang kerap dikonsumsi oleh sebagian besar masyarakat. Bahkan, kuliner populer untuk diet.
Namun, tak ada yang menyangka, bahwa jagung manis ternyata bisa sangat berbahaya bagi kesehatan.
Baca juga:Laki wajib tahu, Sering Berhubungan Intim Bisa Tunda Menopause pada Perempuan, Benarkah?
Baca juga:Hadiri Perayaan HUT Komunitas Motor Doeloe, Rusli Ahmad,SE,MM, Ini kreativitas anak muda?
Sebab, ditemukan bahwa jagung merupakan jenis yang paling buruk dari asam lemak dari semua biji-biji.
Di mana jagung terlalu banyak asam lemak Omega-6 yang bisa memproduksi hormon penyebab peradangan.
Baca juga:Tradisi Pisah Sambut Gubernur Akademi Angkatan Laut, ini pesan selama menjabat?
Baca juga:Ketua ipelmas Aceh Barat, Merespon tentang pemberitaan mantan bupati Simeulue
Penelitian telah menunjukkan, jika jumlah Omega-6 menggantikan Omega-3 dalam tubuh, cenderung akan membuat tubuh kehilangan kontrol atas respons peradangan.
Jika respon tubuh terhadap peradangan bisa menyebabkan beberapa masalah kesehatan seperti turunnya kekebalan tubuh, kanker, diabetes, asma, kolesterol, penyakit jantung dan depresi.
Baca juga:Ternyata, Ini yang Dirasakan Wanita Saat Bercinta, kamu wajib tahu!!
Salah satu bahaya dari kandungan jagung adalah memiliki kadar gula tinggi. Ini terdapat pada bola jagung yang mana berisi kadar gula dan pati cukup tinggi.
Oleh karena itu, penderita diabetes harus hati-hati. Selain itu nilai giziya juga kurang.
Baca juga:Tradisi Pisah Sambut Gubernur Akademi Angkatan Laut, ini pesan selama menjabat?
Kedua, bahaya jagung adalah penyakit autoimun, yakni di mana sistem kekebalan tubuh menyerang jaringan sehat dalam organ, sehingga kekebalan melemah.
Jagung memang tak mengandung gluten, tapi tubuh mengubah protein dalam jagung menjadi gluten.
Baca juga:Babinsa Koramil 1613-02, Bersama Bhabinkamtibmas Ajak Warga Jaga Kebersihan Di Musim Penghujan
Ini mengganggu lapisan usus dan menciptakan masalah pada sistem pencernaan yang merupakan salah satu efek buruk makan jagung.
Selanjutnya, jagung mengandung serat selulosa dan tubuh sangat sulit mencernanya. Tubuh manusia tak bisa sepenuhnya memecah selulosa, karena tak punya enzim untuk melakukan hal ini.
Baca juga:Sukseskan Program Pemerintah Kodim 1613, Sumba Barat Melakukan Pembibitan Kelor
Sebagian besar jagung yang kita temukan di pasar secara genetik dimodifikasi GMO atau Genetically Modified Organisme.
Ini adalah proses dari tanaman dan hewan yang dibuat dengan teknik mengawinkan gen yang pasti memiliki efek buruk pada organ tubuh.
Ketiga, jagung mengandung BT (Bacillus thuringiensis), yakni insektisida dan juga racun berbahaya.
Ketika zat ini masuk ke dalam darah, dapat mengganggu fungsi organ. Ini adalah salah satu efek samping atas makan terlalu banyak jagung.