PORTALSUMBA.COM – OPINI – Prabowo Subianto Bacapres dari partai Gerndra, Bercerita soal peristiwa yang terjadi di tahun 1998, Saat itu Budiman dan aktivis ’98 lainnya harus “Berhadapan”.
Saat itu Prabowo menjabat Panglima Komando Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad), Ia baru dilantik Soeharto pada Maret 1998.
Isu pun menguat, Prabowo disebut-sebut sebagai salah satu tokoh penting di balik peristiwa kerusuhan tahun 1998, Sementara Budiman adalah anak muda yang menentang segala bentuk otoritarianisme Orde Baru saat itu.
“Dulu saya diperintah untuk ngejar-ngejar saudara Budiman dan teman-teman lainya, Hingga ada beberapa, Aktivis yang korban, Yang belum di temukan hingga saat ini, dan juga korban penculikan, Atas perintah.
Tapi sejak dulu dalam hati saya, Saya sudah merasakan bahwa anak muda ini, Karena 30 tahun yang lalu dia masih muda, Saya dulu agak muda, Sekarang jiwanya yang masih muda,” Urai dia.
“Saya terharu karena seorang Budiman mau bergabung dengan saya berjuang bersama, Dari dulu Budiman ini adalah orang memang saya harus katakan tidak hanya cemerlang pemikirannya tapi juga bersih hatinya dan berani orangnya,” Ungkap Prabowo.
Prabowo pun tak segan meminta maaf ke Budiman atas peristiwa tahun 1998. Sekali lagi ia menegaskan itu bukan atas keinginan pribadinya.
“Saya ingin mnta maaf ke saudara, Tapi dulu bukan kehendak saya, Sekarang dengan anda bergabung, Saya merasa sangat diperkuat,” Jelas dia.