PORTALSUMBA.COM – DENPASAR – Ogoh-Ogoh dan Hari Raya Nyepi, Ogoh-Ogoh adalah salah satu tradisi unik dalam perayaan Hari Raya Nyepi di Bali. Biasanya dilakukan pada malam sebelum Nyepi, Ogoh-Ogoh merupakan upacara di mana patung-patung raksasa yang mewakili sosok-sosok jahat dan negatif dibuat dan diparadedkan di berbagai tempat di Bali.
Pasalnya, Upacara ini bertujuan untuk membersihkan alam semesta dari kejahatan dan membawa kesucian menjelang Nyepi, hari ketika umat Hindu di Bali merayakan tahun baru Saka dengan cara meditasi, puasa, dan penyucian diri.
Sejumlah warga Sumba menunjukkan semangat juang, melakukan Aksi mulia, dengan sumbangkan air minum di tengah perayaan Ogoh Ogoh, sebagai bentuk kepedulian warga Sumba terhadap berlangsungnya perayaan Nyepi.
Baca Juga: Flobamora, “Sub Unit Kodi Pasola Bali” Pembinaan dan Edukasi Warga Sumba di Ubud Bali!
Pada tanggal 10 Maret 2024, Daud Nani, selaku Humas dari organisasi Suka Duka IKSBD Bali, memimpin inisiatif luar biasa ini. Meskipun hujan turun dengan deras, semangat untuk berbagi dan peduli terhadap sesama tetap membara.
“Daud Nani menjelaskan bahwa sumbangan air minum ini merupakan hasil dari kolaborasi dan gotong royong warga Sumba melalui subunit pemuda Mamoli di bawah naungan IKSBD-Bali,” Ucapnya.
Tindakan ini, menurutnya, adalah wujud kepedulian terhadap masyarakat Bali, bukan karena kekurangan masyarakat setempat, tetapi sebagai simbol solidaritas dan kebersamaan antarwarga Nusantara.
“Kristoforus Lero, sekretaris umum ikatan keluarga sumba barat daya di Bali (IKSBD-Bali), dalam himbauannya, mengajak seluruh warga NTT, terutama warga Sumba di Bali, untuk menjaga kebersihan dan kenyamanan lingkungan selama perayaan Hari Raya Nyepi Saka 1964 tahun 2024”.
Makna Kebijakan dan Gotong Royong
Sumbangan air minum dari warga Sumba tidak hanya membantu para peserta dan penonton perayaan Ogoh-Ogoh agar tetap terhidrasi dan sehat selama acara, tetapi juga menjadi simbol dari semangat kebaikan dan gotong royong yang merupakan bagian tak terpisahkan dari budaya Bali dan warga sumba di Bali.
Tindakan tersebut menunjukkan solidaritas antarwarga yang berasal dari berbagai latar belakang budaya, menegaskan bahwa dalam kebaikan, perbedaan tidak lagi menjadi penghalang.
Sumbangan air minum dari warga Sumba di Bali pada perayaan Ogoh-Ogoh adalah contoh yang membanggakan tentang bagaimana kepedulian sosial dapat bersinar dalam momen-momen penting dalam budaya suatu daerah.
Baca Juga: Pendataan Warga Sumba di Bali, Beberapa Organisasi Bekerja Sama, Berikan Edukasi!
Semangat inisiatif dan kebaikan ini diharapkan dapat menginspirasi tindakan kebaikan lainnya di tengah-tengah masyarakat Bali, serta menguatkan ikatan sosial yang sudah kuat di pulau Bali ini.
Perayaan Ogoh-Ogoh menjelang Nyepi di Bali bukan hanya tentang tradisi dan kebudayaan, tetapi juga tentang kebaikan hati dan kepedulian sosial.
Sumbangan air minum dari warga Sumba yang tinggal di Bali adalah bukti nyata bahwa semangat gotong royong dan kepedulian lintas budaya dapat menyatukan masyarakat dalam momen-momen penting.
Baca Juga: Tokoh Masyarakat Sumba, Lakukan Pendataan Terhadap Warga Sumba di Proyek, Teryata Hasilnya Begini
Semoga tindakan kebaikan seperti ini terus mengalir dan menginspirasi kita semua untuk selalu peduli dan berbagi dalam kehidupan sehari-hari.
Harapan dari warga Sumba adalah agar sumbangan ini dapat memberikan manfaat langsung bagi masyarakat setempat dan membantu dalam persiapan perayaan.