PORTALSUMBA.COM, Metro-Lampung, Dewan Pimpinan Wilayah Ikatan Wartawan Online Indonesia ( DPW IWO – Indonesia ) provinsi Lampung dan Pengurus Laskar Lampung Indonesia Kota Metro menghadiri acara Pameran UMKM yang diadakan Oleh Pemerintah Kota Metro yang di adakan di Pelataran Parkir Kantor Dinas Perpustakaan Dan Kearsipan Daerah (DPKP ) Kota Metro. Rabu 25/10/2023.
Acara tersebut di adakan dalam Rangka Hari Kunjungan Perpustakan . Ada pun peserta Stand Pameran tersebut berasal dari 5 Kecamatn yang ada di Kota Metro.
Menurut Sekretaris DPW IWO Indonesia Provinsi Lampung Ferry Fauzin. IM setelah berkeliling melihat stand-stand mengatakan bahwa :” Salah satu hasil Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) masyarakat Kota Metro, Lampung yang sekarang mulai digemari dan sudah beredar di beberapa Swalayan dengan harga yang sangat terjangkau.
Dan yang menarik bukan karena harganya sangat terjangkau melainkan produk makanan jenis krupuk yang bahannya istimewa. Masih jarang ditemukan di tempat lain.
Krupuk itu ada “krupuk tulang ikan”,
Sebagaimana dijelaskan juga oleh Ny. Satinem (51) warga Kelurahan Margodadi RT 03 RW 01 Kecamatan Metro Selatan. Kerupuk yang sudah dikemas rapih tak berbeda dengan kemasan pabrikan rasanya memang gurih.
Dalam keterangan Ny Satinem menyebutkan krupuk tulang ikan yang mereka hasilkan itu asli hasil UMKM oleh kelompok KWT Minak Makmur Metro Selatan. Ketika ditanya, Ny Satinem yang menunggu stand Kecamatan Metro Selatan pada kegiatan Kunjung Perpustakaan di halaman kantor Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daeran (DPKP) Kota Metro itu menjelaskan proses pembuatan kerupuk tulang ikan mereka.
“Sembilan puluh persen bahannya memang tulang ikan lele, selebihnya dicampur dengan tepung,” ungkap Ny Satinem.
Pada penjelasannya, Satinem menyebutkan dari proses awal sampai jadi kerupuk dan dikemas rapih itu membutuhkan waktu sekitar seminggu. Yang lama, katanya adalah proses penghancuran tulang ikannya kemudian dijemur dan digiling halus sampai jadi seperti tepung.
“Kemudian lagi, dijemur dengan temperatur yang memadai, sebab kalau tidak demikian ketika digoreng, tidak mau mengembang (mekar),” Ny Satinem dengan bangganya mempersilahkan pengunjung untuk mencicipi produk mereka tersebut.
“Rasanya memang gurih,” kata Kadis DPKP, H. Komaruddin kepada wartawan,
Untuk produksi krupuk tulang ikan itu sebagaimana dijelaskan Ny Satinem sudah mereka tekuni sekitar dua tahun silam. Sekarang alhamdulillah sudah mampu menembus pasar modern, khususnya di Kota Metro, ungkap warga Margodadi itu.
“Kita sudah masuk pemasarannya seperti Chandra Supermarket (mall terbesar di Kota Metro), PB Swalayan dan warung-warung warga,” kata Ny Satinem.
Selain produk krupuk tulang ikan, produk lainnya dari UMKM di Kecamatan Metro Selatan, juga merupakan inovasi dan kreatif yang memanfaatkan bahan-bahan tumbuhan yang cukup dikenal masyarakat luas.
Misalnya, krupuk daun kelor ‘Yasinta’ yang dihasilkan oleh kelompok UMKM UP2K Rejomulyo, Metro Selatan. Dalam satu kemasan berat krupuk daun kelor mencapai 200 gram.
Untuk krupuk tersebut harganya Rp 7.000,- dan bahan-bahan yang digunakan antara lain daun kelor, tepung terigu, tepung tapioka, bumbu dan minyak nabati. Krupuk daun kelor juga rasanya gurih, agak lembut dan enak untuk dikunyah.
Sementara kerupuk tulang ikan harganya per kemasan Rp 10.000,- di samping itu, setelah ikan lele diambil tulangnya, dagingnya oleh masyarakat Metro Selatan dibuat abon daging ikan lele.
Salah penggiat UMKM dari Ganjarasri, Nita (32) saat mengunjungi stand-stand di acara Kunjung Perpustakaan kepada media ini mengatakan, hasil UMKM Metro Selatan sangat menarik.
“Misalnya, selama ini banyak yang kenal daun kelor untuk hal-hal kepercayaan, ternyata dapat dibuat menjadi krupuk yang enak sekali,” ujar Nita panggilan akrabnya.
Nita yang juga srikandi Laskar Lampung Indonesia itu mengungkapkan, dirinya termotivasi produk-propduk yang dihasilkan warga Metro Selatan itu.
“Insya Allah saya akan mengembangkannya,” kata Anita singkat yang didampingi Sekretaris IWO-I Provinsi Lampung, Ferry Fauzin IM.
Bung Ferry sapaan akrab Sekretaris DPW IWO Indonesia Provinsi Lampung juga menambahkan bahwa ” Produk UMKM masyarakat di 5 Kecamatan di Kota Metro memang perlu diperhatikan lebih Khusus lagi oleh Pemerintah Daerah setempat. Sehingga produktivitasnya berjalan terus di masa akan datang”. Ucapnya.
: Nurmayanti-Fery