Portalsumba.com || Kota Denpasar – Pengukuhan Pengurus Flobamora Bali Masa Bakti 2023-2026 Berlangsung di gedung Primakara University Jalan Tukad Badung No.135 Renon Kota Denpasar Pada Minggu 1 Oktober 2023.
Kali ini merupakan momentum yang tidak terlupakan untuk generasi muda flobamora Bali kedepannya, tentunya hal ini menjadi sesuatu kebanggaan bagi semua BP Flobamora Bali selama 3 tahun mendatang kepemimpinan (Herman Umbu Billy) selaku ketua umum terpilih dan ( Valerian Libert Wangge) sebagai Sekum serta kepengurusan lainya yang terpilih dengan Masa Bakti 2023-2026.
Martha Ng Pandak, secara terpisah di hubungi media ini. Dari organisasi Ikatan Keluarga Sumba Barat Daya (IKSBD Bali) ada yang masuk di kepengurusan inti flobamora Bali (Pak Samuel Kalumbang) (Pak Kristoforus Lero) dan untuk dari Unit kodi Pasola Bali (Kopas) “Saya” (Martha Ng Pandak) dan Damianus Japa wighul SH, yang ikut serta sebagai kepengurusan baru di flobamora Bali dan mungkin dari beberapa unit yang ada di Bali, seperti dari perwakilan Se Flores, Se Kupang, dan Se sumba juga banyak yang masuk dalam kepengurusan inti,” Ucapnya.
Dalam keberlangsungan acara pelantikan pengurus Flobamora Bali, sangat memakau dengan Kejulukan warga NTT melestarikan tarian Adat Sumba, “Tarian Kataga” dan kekenian setiap pakaian yang dipakai warga flobamora Bali dengan ciri khas adat dari asalnya masing-masing sangat menunjukkan akan cinta mereka kepada budaya leluhur yang begitu terlihat sangat pesona kecantikan di pandang publik dan para pimpinan undangan.
“Ya seperti dalam Sambutan Ketua Umum flobamora Bali Herman Umbu Billy tadi, juga memprogramkan akan kebudayaan di tahun kedua, agar seluruh Unit yang ada di bawah naungan flobamora Bali bisa membawa dan menampilkan kelebihanya tersendir saat di adakan program kebudayaan di tahun kedua mendatang itu yang akan kami upayakan nanti, dan kita dari Unit IKSBD Bali atau kodi Pasola Bali harus ikut serta melestarikan budaya kita dari Sumba Suku kodi,” Ucap Martha Ng Pandak Selaku Bendahara Umum Kodi Pasola Bali saat di temui di Sekretariat.
Martha Ng Pandak, yang terlihat memakai selendang tenun ikat Sumba, Selandang yang dipakainya adalah selendang tenun asli Sumba suku Kodi, ini salah satu tradisi adat Sumba suku kodi yang terbawa dimana setiap adanya pesta selalu di lampiaskan di bagian leher, itu tandanya akan kecintaan terhadap motif Sumba, seperti kain, sarung, maupun selendang Sumba.
Baca juga: https://portalsumba.com/bawaslu-ri-peserta-pemilu-2024-rawan-terserang-black-campaign/
Tenun Ikat Sumba merupakan jenis kain yang berasal dari pulau Sumba, Nusa Tenggara Timur. Jenis dan corak kain itu sudah lama terkenal karena unik berdasarkan bahan yang digunakan, motif dan proses pembuatan yang memerlukan waktu relatif lama, yakni 4 sampai 6 hari untuk sehelai kain tenun berukuran lebar dan ada juga tidak lebar khusus untuk dipakai selendang leher.
Saya sebagai pecinta motif Sumba, biar Dimanapun saya berada akan tetap saya bawa mengunakan hak ini, karena demikian akan cinta saya dengan sarung sarung Sumba yang sangat indah, seperti sarung Sumba Timur, Sumba Barat, Sumba Tengah, dan Sumba Barat daya, saya sangat menyukai semuanya, “Ucapnya dengan senyuman yang manis.