Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
BeritaDaerahHukum

Proyek Siluman Muncul di Desa Waitaru, Diduga Hermanus Mete: Kepala Desa Kangkangi UU KIP No. 14 Tahun 2018

379
×

Proyek Siluman Muncul di Desa Waitaru, Diduga Hermanus Mete: Kepala Desa Kangkangi UU KIP No. 14 Tahun 2018

Sebarkan artikel ini

PORTALSUMBA.COM, SBD – Hermanus Mete, Kepala Desa Waitaru, Kecamatan Kodi Utara, Kab.Sumba Barat Daya, NTT di duga lakukan proyek siluman dalam perabatan jalan dikampung Walakari Dusun III.

Diketehui proyek pengerjaan jalan tersebut tidak menggunakan plang papan nama proyek atau papan informasi pembangunan dan terlihat pengerjaan tersebut digarap langsung oleh Hermanus Mete.

Dalam pekerjaan ini, Proyek Tidak Ada Plang Informasi Diduga kuat ada manipulatif Dana Desa dalam pengerjaan Jalan Rabat Beton di Kampung Walakari Dusun III padahal dalam Undang-Undang No. 14 tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik.

Plang informasi proyek itu bertujuan agar pelaksanaan setiap proyek dapat berjalan dengan transparan. Dimana keterbukaan atau transparansi ini dimulai sejak Anggaran Desa (DD) atau Anggaran Dana Desa (ADD) dibangunkan supaya masyarakat tahu dari mana anggarannya dan berapa jumlahnya.

“Sebagai warga masyarakat Negara Republik Indonesia kami bingung. Sebab kami kan bayar pajak buat dana pembangunan juga. Tapi pada saat pembangunan justru kami tidak tahu apa-apa. Ini jelas aneh, dan pelaksanaan pembangunan tersebut kami nilai telah menyalahi aturan yang ada.

Pengerjaan jalan walakari ini dari tahun lalu, sudah lama tapi tidak selesai-selesai juga bahkan kami dulu yang pergi lapor ke camat baru dia lanjut kerjakan ”tegasnya H.H masyarakat Desa Waitaru.

Terpisah, Hermanus Mete menyatakan pengerjaan Jalan Walakari Dusun III, Desa Waitaru hampir selesai dan mengaku pelaksanaan proyek di Desa Waitaru yang dananya bersumber dari ADD sudah rampung 85%.

“Pengerjaan jalan Walakari sudah hampir selesai dan proyek desa selama saya pimpin sudah 85%,”Ungkap Kades Waitaru.

Namun, dalam pantau awak media dilapangan menemukan pengerjaan jalan rabat tersebut hanya asal-asalan karena sebagian besar pengerjaan tersebut telah pecah dan berlubang.

Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *