Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
BeritaDaerahKesehatan

Puluhan Anak Terkena Gizi Buruk, Butuh Perhatian dari Dinkes Aceh Singkil

35
×

Puluhan Anak Terkena Gizi Buruk, Butuh Perhatian dari Dinkes Aceh Singkil

Sebarkan artikel ini

PORTALSUMBA.COM, Aceh-Singkil, Dinas Kesehatan (Dinkes) Aceh Singkil mencatat sepanjang 2024 ada 32 kasus gizi buruk di kabupaten setempat. Jumlah kasus gizi buruk tersebut meningkat jika dibandingkan dengan tahun 2023, yaitu 27 kasus.

“Kasus menderita gizi buruk pada anak di Aceh Singkil, meningkat jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya kata Kabid Kesmas Dinkes Aceh Singkil, Fadrik Eraliesa kepada Media, Rabu (24/07/2024).

di ruang kerjanya. Menurut Fadrik, 32 kasus gizi buruk terhadap bayi tahun 2024 ini meliputi Kecamatan Singkil 3 anak, Singkil Utara 5 anak, Gunung Meriah 9 anak, Simpang Kanan 10 anak, Pulau Banyak 2 anak dan Kecamatan Danau Paris 3 anak.

“Namun data tersebut harus kembali dikroscek dan dikonfirmasi ulang ke lapangan, apakah itu memang betul-betul gizi buruk atau hanya gizi kurang. Karena kasus gizi buruk pada anak ini masih banyak lagi yang harus dipastikan,

“katanya. Sebab, sebut Fadrik, seperti kasus penderita gizi buruk pada anak yang dilaporkan kepada Dinas Kesehatan Aceh Singkil pada tahun 2023 lalu yaitu sebanyak 27 anak.

Setelah dikroscek dan dikonfirmasi ke lapangan, yang menderita gizi buruk hanya sebanyak 16 anak.

“Sedangkan 11 anak lagi, hanya mengalami gizi kurang. Untuk itu, terkait dengan laporan kasus gizi buruk pada tahun 2024 m,

kita akan kembali mengkonfirmasi ke lokasi, karena kasus gizi buruk ini ada beberapa tingkatan atau kategori yaitu, berat badan tidak naik, berat badan kurang gizi kurang dan gizi buruk,”ujarnya.

Untuk penanganan menderita berat badan yang tidak naik pada anak tersebut, menurut Fadrik, Dinas Kesehatan Aceh Singkil menangani dengan cara melakukan intervensi yang terhitung mulai tanggal (TMT) selama dua Minggu. Kemudian jika anak itu menderita berat badan yang kurang pihaknya melakukan intervensi TMT selama empat Minggu.

“Begitupun dengan gizi kurang, TMT nya kita lakukan selama delapan Minggu sedangkan gizi buruk, kita intervensi TMT nya selama sembilan puluh hari penanganan menderita gizi buruk ini lebih khusus dan lebih panjang terangnya  Untuk menghindari gizi buruk ini tambah Fadrik,

masyarakat aceh singkil  khususnya kepada orang tua agar selalu membawa anaknya ke posyandu setiap bulannya supaya mengetahui tumbuh dan berkembangnya anak tersebut.

“Begitupun kepada para ibu yang sedang hamil juga harus selalu memantau kondisi kehamilan ke posyandu atau puskesmas untuk mengantisipasi adanya kasus gizi buruk tersebut  artinya ada upaya lebihlah dalam perbaikan dan pemulihan terhadap anaknya.” pungkasnya.

(OPH)

Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *