PORTALSUMBA.COM – Sampai saat ini permasalahan air bersih di kota Batam yang di kelola oleh PT Moya di duga ada unsur kesengajaan, sehingga selama ini air bersih sering mati dan kualitas tidak seperti dulu pada saat di pegang oleh PT ATB ( 18 /02 /2023)
Hal itu disampaikan oleh sumber yang namanya minta dirahasiakan kepada media bahwa, pada saat air di pegang oleh PT ATB ada pompa air sebanyak 28pompa semua di operasikan, namun saat ini semenjak di pegang oleh PT Moya pompa tersebut hanya di operasikan 13 pompa.
Kemudian kenapa air sering berwarna kuning dan keruh, karena pengurangan kaporit,pada waktu di pegang PT ATB anggaran Kaporit setiap bulan sebesar Rp 2.6 milyar, semenjak di pegang oleh PT Moya anggaran tersebut setiap bulan sebesar Rp 1.3milyar.
Lanjutnya itulah penyebab air sering mati dan berwarna kuning keruh selama ini, padahal kita tahu setiap konsumen perumahan setiap bulan bayar biaya pemeliharaan meteran sebesar Rp 10rb ,belum lagi konsumen komersial seperti hotel di bebankan juga biaya jaminan, jadi berapa banyak konsumen saat ini, uang dari biaya pemeliharaan meteran saja bisa menutup gaji pegawai, sedangkan tidak pernah ada pemeliharaan dilakukan setiap bulan kepada konsumen ujarnya.
Ismail Ratusimbangan Ketum Aliansi LSM ORMAS Peduli Kepri saat diminta tanggapan apa yang di sampaikan oleh sumber, jika benar yang di sampaikan oleh sumber masuk akal, sebab konsumen kan semakin banyak dan bertambah pompa dan kaporit di kurangi berarti inilah jawaban.
Saya berharap BP Batam dan PT Moya dapat memberikan tanggapan tentang kebenaran yang di sampaikan oleh sumber, jika benar berarti BP Batam sanggup mengorbankan masyarakat untuk mencari keuntungan besar,ini sama saja sudah melanggar konstitusi, dimana bumi dan air yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara untuk kemakmuran masyarakat tutupnya.