PORTALSUMBA.COM, SUMBA BARAT DAYA – Kampung Adat Ratenggaro adalah sebuah kampung adat yang terletak di Desa Umbu Ngedo, Kecamatan Kodi Bangedo, Kabupaten Sumba Barat Daya, Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Baca juga:Weekuri, Rasanya tinggal Disurga: Danau Sebening Kaca di Tanah Sumba Yang Terindah!
Berada di ujung selatan dan di pesisir pantai yang indah. Desa ini berjarak dari Tambolaka, ibukota Kabupaten Sumba Barat Daya sejauh 56 kilometer.
Belum tersedia akomodasi umum yang dapat digunakan pengunjung untuk mencapai ke desa ini sehingga pengunjung harus menyewa kendaraan atau jasa travel dari Tambolaka yang berjarak sekitar 56 km ke lokasi Desa Ratenggaro.
Akses jalanan dari Tambolaka menuju Ratenggaro dapat ditempuh dalam waktu 1,5 hingga 2 jam dengan kondisi jalan beraspal yang terpelihara baik.
Kepercayaan utama masyarakat Desa adat Rateranggo adalah Marapu, yakni kegiatan pemujaan terhadap para leluhur yang masih menjadi tradisi yang dipegang teguh, Tradisi ini mempengaruhi bentuk rumah yang mereka tempatiRumah-rumah penduduk merupakan rumah panggung dengan menara atap yang menjulang tinggi.
Tinggi menara atapnya bahkan ada yang mencapai 30 meter dan tertinggi di antara menara-menara rumah adat yang ada di Pulau Sumba. Menara atap yang menjulang tinggi, selain melambangkan status sosial, juga sebagai bentuk penghormatan terhadap arwah para leluhur sehingga rumah selain sebagai tempat tinggal juga berfungsi sebagai sarana pemujaan.
Ratenggaro sendiri berasal dari kata rate (kuburan) dan nggaro atau gaura yaitu nama suku yang pertama tinggal di kampung tersebut. Saat perang antar suku, kampung ini berhasil direbut dari suku Garo dan korban yang kalah perang dikuburkan dalam kubur batu di desa tersebut. Kubur batu sendiri bentuknya persegi seperti meja. Total ada 304 kubur batu yang berada di sini
Destinasi wisata
Beberapa aktivitas yang dapat dilakukan di kampung adat ini. Pertama, kita dapat menaiki kuda dengan menyewa seharga 50 ribu rupiah. Kedua, kita dapat bermain di pantai yang lokasinya tidak jauh dari kampung ini. Ketiga, kita dapat memakai baju adat Sumba.
Baca juga:Kapolda NTT Cek Langsung Pos Pengamanan: Samana Santa 2023 di Larantuka!
Kita dapat menyewa dari para penjual kain tetapi pastikan tanyakan dari awal berapa harga sewanya. Orang Sumba sering sekali tidak mau jujur bicara di awal, dan meminta harga yang cukup mahal di akhir.
Pengalaman kami, mereka langsung memakaikan baju adat tapi di akhir minta harga yang tidak masuk akal, sekitar 150 ribu per orang untuk sesi foto 15 menit saja